Hari ini merupakan hari terakhir pada tahun 2014, dan esok hari kita telah memasuki lembaran baru untuk mengisi kehidupan dengan resolusi terbaik kita. Menelaah sedikit ke belakang dan melihat apa yang telah terjadi dengan negeri ini, Tahun 2014 merupakan tahun yang mengecam bagi Indonesia.
Mengapa admin katakan demikian? Karena di tahun ini lah akal, logika, perasaan, dan hati nurani di hancurkan hanya karena keinginan akan kekuasaan politik belaka. Masyarakat terombang ambing akan begitu banyaknya spekulasi tentang siapa yang benar siapa yang salah, berbagai pihak saling memojokkan dan bertindak seakan dialah yang paling benar.
Mungkin saat bencana datang kita hanya mengatakan mungkin sudah waktunya, tapi apakah kita tidak melihat dan bertanya mengapa musibah ini terjadi? Hal inilah yang harus menjadi Refleksi kita untuk menjalankan tahun 2015 dengan lebih damai, akur dan tidak saling menjatuhkan.
Kondisi Politik tahun ini mungkin menjadi salah satu penyebab mengapa musibah silih berganti datang ke bumi pertiwi tercinta ini, bukan kita berasumsi atau hanya sekedar mencari sensasi. Tapi lihatlah, musibah ini datang silih berganti di akhir tahun setelah PEMILU usai.
Longsor Banjar Negara, Banjir Bandung Selatan, Kebakaran pasar Klewer, dan terkahir Musibah Kecelakaan Udara Pesawat Air Asia QZ 8501. Tanah, Air, Api, dan Udara mungkin murka terhadapa kita saat ini yang hanya mengedepankan pemikiran dan kehendak masing-masing tanpa berpikir akan dampak yang akan terjadi.
Mungkin Tuhan sedang menguji negeri ini, atau Tuhan sedang Menegur dan mengazab Negeri ini?
Sebagai Negara yang didirikan dengan nilai-nilai religius, maka kita tidak dapat memutuskan koneksi keagamaan terhadap kepentingan negara. Baik itu Islam, Kristen, Budha, Hindu Khong Hu Chu semua mengajarkan kebaikan dan saling menghargai dan bukan untuk saling menjatuhkan.
Marilah Saudara Saudara ku Sebangsa Setanah Air, dalam momen pergantian Tahun 2015 ini kita berkaca melihat ke belakang mengenai apa yang terjadi sekarang. Agar Tahun depan menjadi lebih cerah bagi bangsa ini. Amin Ya Robbal Alamin.
No comments:
Post a Comment